Memahami arti penolakan
Semua orang pastinya pernah mengalami penolakan. Banyak yang dapat menerimanya dengan senang hati atau juga dengan perasaan kesal. Tentunya kita sebagai orang yang telah dewasa akan menerima penolakan tersebut dengan pikiran yang positif. Banyak faktor dari penyebab kita mengalami suatu penolakan. Bisa faktor dari dalam ataupun dari luar.
Teringat kejadian semalam ketika saya menghabiskan waktu malam minggu yang panjang, bersama teman-teman seperguruan hitman. Melakukan aktifitas yang rutin untuk keluar dari zona nyaman dan merasakan dunia luar yang begitu menyenangkan. Menuju basecamp untuk kongkow sembari menikmati segelas orange juice dingin. Target (wanita) mulai bermunculan dan action pun dimulai ditemani oleh partner senior.
Action pertama ini, cukup berhasil. Walaupun body language mereka agak terkesan tertutup. It's ok. Anggap saja ini hanya pemanasan. Lalu lanjut ke tempat yang lain. Ditemani oleh partner satu angkatan menuju 3 target yang lumayan memiliki pesona yang menarik. Cukup ilusi memang, namun tak ada gunanya berlama-lama merasakan ilusi tersebut. Action pun dimulai. Tidak seperti action yang pertama kali ini 3 wanita seperti agak jutek. Seperti merendahkan kehadiran kami berdua.
Mungkin ini dikarenakan fashion mereka lebih tinggi. Full dengan aksesoris dan baju yang mahal bak aktris terkenal. Disinilah rasa percaya diri di uji. Tentunya kita berdua sudah siap dengan hal ini. Kami tetap terus ngobrol dengan tenangnya. Sesekali mereka menjawab pertanyaan kami dengan seenaknya terkesan menyepelekan. Its, ok. Ternyata 1 dari 3 orang wanita tersebut memang seorang entertainer. Salah satu penyiar radio mustang dan presenter TV Astro.
Action pun diakhiri dengan perasaan agak kesal. Akibat tidak welcomenya kedatangan kami. Setelah saya sadari memang banyak faktor terjadi hal tersebut. Salah satunya adalah level sosial mereka yang mungkin sudah tinggi, terlihat dari fashion mereka yang jauh lebih menarik dari wanita di sekitarnya.
Setelah mengalami hal tersebut, saya kembali berdiskusi dengan teman-teman. Sesampai di rumah merenung dan instrospeksi diri. Kembali saya buka buku karangan N.Boothman yang menginsipirasi saya. Berikut qoute yang kembali membuat saya bergariah.
Semoga kita menjadi pribadi yang terus maju dan tidak gampang menyerah walaupun sering menerima berbagai penolakan. Lets enjoy and fun !
Teringat kejadian semalam ketika saya menghabiskan waktu malam minggu yang panjang, bersama teman-teman seperguruan hitman. Melakukan aktifitas yang rutin untuk keluar dari zona nyaman dan merasakan dunia luar yang begitu menyenangkan. Menuju basecamp untuk kongkow sembari menikmati segelas orange juice dingin. Target (wanita) mulai bermunculan dan action pun dimulai ditemani oleh partner senior.
Action pertama ini, cukup berhasil. Walaupun body language mereka agak terkesan tertutup. It's ok. Anggap saja ini hanya pemanasan. Lalu lanjut ke tempat yang lain. Ditemani oleh partner satu angkatan menuju 3 target yang lumayan memiliki pesona yang menarik. Cukup ilusi memang, namun tak ada gunanya berlama-lama merasakan ilusi tersebut. Action pun dimulai. Tidak seperti action yang pertama kali ini 3 wanita seperti agak jutek. Seperti merendahkan kehadiran kami berdua.
Mungkin ini dikarenakan fashion mereka lebih tinggi. Full dengan aksesoris dan baju yang mahal bak aktris terkenal. Disinilah rasa percaya diri di uji. Tentunya kita berdua sudah siap dengan hal ini. Kami tetap terus ngobrol dengan tenangnya. Sesekali mereka menjawab pertanyaan kami dengan seenaknya terkesan menyepelekan. Its, ok. Ternyata 1 dari 3 orang wanita tersebut memang seorang entertainer. Salah satu penyiar radio mustang dan presenter TV Astro.
Action pun diakhiri dengan perasaan agak kesal. Akibat tidak welcomenya kedatangan kami. Setelah saya sadari memang banyak faktor terjadi hal tersebut. Salah satunya adalah level sosial mereka yang mungkin sudah tinggi, terlihat dari fashion mereka yang jauh lebih menarik dari wanita di sekitarnya.
Setelah mengalami hal tersebut, saya kembali berdiskusi dengan teman-teman. Sesampai di rumah merenung dan instrospeksi diri. Kembali saya buka buku karangan N.Boothman yang menginsipirasi saya. Berikut qoute yang kembali membuat saya bergariah.
Penolakan adalah sebuah koreksi pada jalan anda menuju kesuksesan.
Penolakan seharusnya menginspirasi Anda untuk introspeksi: "Apa yang aku pelajari?" Itu yang harus anda tanyakan kepada diri anda sendiri. Dan, "Apa yang harus aku benahi lain kali?"
Jika seseorang tidak menanggapi ketertarikan anda, itu bukan isyarat utuk menyerah dan menjadi depresi. Sebaliknya, ini adalah panggailan unutk terus maju!
Terimalah penolakan atau seleksi ini sebagai bagian dari eksplorasi, perjalanan, dan petualangan.
Semoga kita menjadi pribadi yang terus maju dan tidak gampang menyerah walaupun sering menerima berbagai penolakan. Lets enjoy and fun !
5 komentar:
1. gue itu sidekick, bukan partner. amit2 deh elo naksir ama gue ;p
2. gue bukan senior, justru elo guru gue ;p
3. nice post!
wakakakakakakakak
OK maju terus pantang mundur Mas hohohohohoho...
Penolakan (yang konstan) bikin kita jadi matang. Tapi kalau bisa keluarlah dari 'zona nyaman' itu (ditolak terus) .... hehe
mantap bro...., jadi ingat dulu... aku sering nolak cewek.... he...he..
Post a Comment